Mandailing
Malaysia
Sejarah yang melemparmu
ke semenanjung itu
Memaksa pendahulumu
lari dari kekejaman kolonial,
Dari imbas perang
paderi, tiada henti
Jua dari tuntuhan hidup
yang semakin menjadi
Mereka terusir dari
tanah yang melahirkannya,
Dengan tapak kaki ragu,
Mereka bersembunyi
di balik tabir Melayu
Rasa aman, nyaman,
tentram pun berkawan
Jadilah mereka, engkau,
anak cucumu bagian dari negeri itu
Pun begitu, kita tetap
bersaudara.
Saudara satu moyang
Satu darah yang
mengalir dari onang-onang
Satu rasa dalam
kolaborasi alamek dan lomang
Saudaraku, Aku bangga
padamu
Kau masih tahu rahim
yang mengandung moyangmu,
Yang telah
mengandungnya penuh kegamangan
Kau masih tahu gordang sambilan,
Warisan moyang kita
yang hampir ditelan zaman.
Kau tahu gule sambal
borsang,
Gule dikala hidup dalam
kesederhanaan
Kau juga abadikan tutur
leluhur,
Tutur yang santun,
berbudi luhur
Aku sadari,
Saat ini kita dipisah
tembok teritorial bangsa,
Dua bangsa yang selalu
berseteru dalam adat dan budaya.
Saling mengklaim, tak
mau merujuk sejarah yang pernah ada
Pun begitu, kita takkan
terongrong saudaraku,
Mandailing kan selalu
menjembatani asaku, asamu
Meleburkan egoku dan
egomu
Mangalirkan darahku dan
darahmu
Menyatukan ragaku dan
ragamu
Kupandang kau dari
langit Indonesia
Senyumanmu merona di
atas bumi Malaysia
Kita berpadu asa di
bawah payung dua negara
Tuk menjunjung tinggi
adat Mandailing kita
0 komentar:
Posting Komentar