Nama: Mustopa Kamal
NIM: 1132 4105 916
1. Ada tiga teori masuknya Islam di nusantara. Teori Gujarat. Persia. Mekkah. Jelaskan tiga teori tersebut. Berikan Analisa saudara tentang teori yang paling mendekati dari ketiga teori tersebut !
2. Pada
masa awal kemerdekaan muncul partai politik sebagai penyatu umat Islam yaitu
Masyumi. Jelaskan latar belakang berdirinya Masyumi dan jelaskan penyebab
Soekarno membubarkan partai tersebut !
3. Pada
tahun 1973, Soeharto membagi partai yang ada pada saat itu menjadi tiga partai
dan meleburkan beberapa partai ke dalam partai PPP, PDI. Sebutkan partai-partai
yang dileburkan kepada partai tersebut ! Jelaskan apa motif politik Soeharto
dalam meleburkan partai tersebut. Kemudian apa-apa saja dampak terhadap
kepentingan politik umat Islam !
4. Pada
tahun 1999, Abdurrahman Wahid terpilih melalui siding MPR sebagai presiden RI
yang diusung oleh partai-partai yang tergolong dalam poros tengah. Sebutkan
partai-partai yang tergabung dalam poros tengah dan jelaskan kronologis
terjadinya pemilihan tersebut !
5. Dalam
pemikiran Islam, dapat dikelompokkan dua model (Moderat dan Fundamental).
Jelaskan kedua model pemikiran tersebut dan apa perbedaannya ?
6. Di
Indonesia, umat Islam terbagi ke dalam dua organisasi besar yaitu NU dan
Muhammadiyah. Belakangan muncul oraganisasi kelompok pengajian yang dikenal
dengan istilah salafi, jamaah tablig, HTI dan Ikhwanul Muslimin. Jelaskan
keenam kelompok organisasi tersebut, kemudian berikan analisa anda terhadap
kecendrungan kelompok tersebut terhadap partai politik yang ada di Indonesia.
Jawaban
1.
Teori
Gujarat: Islam masuk di Indonesia melalui orang- orang yang
berdagang dari Gujarat, India. Mereka masuk melalui Samudera Hindia. Teori ini
diyakini karena dari Gujarat ke Indonesia melewati Samudera Hindia lebih dekat
daripada dari Mekkah atau Cina. Islam masuk ke Indonesia melalui
wilayah-wilayah di anak benua India, seperti Gujarat, Bengali, dan Malabar.
Seperti diketahui bahwa Bangsa Indonesia pada masa itu memang telah menjalin
hubungan dagang dengan India melalui saluran Indonesia-Cambay
Teori Persia: Dalam teori ini dikemukakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia adalah Islam yang berasal dari Persia (Iran). Islam diyakini dibawa oleh para perdagang Persia mulai pada abad ke 12. Teori persia berlandaskan pada bukti kesamaan tradisi budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia. Peringatan 10 Muharam atau hari Asyura di Iran dengan upacara Tabuik atau Tabut di Sumatera Barat dan Jambi.
Teori Persia: Dalam teori ini dikemukakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia adalah Islam yang berasal dari Persia (Iran). Islam diyakini dibawa oleh para perdagang Persia mulai pada abad ke 12. Teori persia berlandaskan pada bukti kesamaan tradisi budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia. Peringatan 10 Muharam atau hari Asyura di Iran dengan upacara Tabuik atau Tabut di Sumatera Barat dan Jambi.
Teori
Mekkah: Teori
ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama
yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia
pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori ini adalah Pada abad ke 7 yaitu tahun 674
di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab); dengan
pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak
abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana
pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah.
SedangkanGujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.
Analisis
saya: Saya lebih cendrung meyakini teori masuknya Islam
ke Indonesia adalah teori persia karena adanya bukti sampai saat ini kesamaan
tradisi budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti
peringatan 10 Muharam atau hari Asyura di Iran dengan upacara Tabuik atau Tabut
di Sumatera Barat dan Jambi.
2.
Partai Masyumi adalah sebuah partai politik yang berdiri pada
tanggal 7 November 1945di Yogyakarta.
Partai ini didirikan melalui sebuah Kongres Umat Islam pada 7-8 November 1945, dengan tujuan sebagai partai politik yang dimiliki oleh
umat Islam dan sebagai partai penyatu umat Islam dalam bidang politik. Soekarno
membubarkan partai Masyumi karena ia lebih menyukai Indonesia bersifat
Nasionalis, bukan bersifat agamais.
3.
PSII, Parmusi, Perti dileburkan
kedalam PPP. PNI, Murba, IPKI, Parkindo, Partai Katolik dilebur kedalam PDI. Motif
pioitik Soeharto untuk meleburkan partai tersebut adalah agar ia bisa tetap
berkuasa dan agar kekuatan politiknya tak bisa dikalahkan oleh partai-partai
lain. Dampak kepentingan politik terhadap umat Islam adalah agar umat Islam
tidak muncul di bidang politik. Soeharto hanya ingin Islam muncul dalam bidang
ibadah saja sehingga pada saat itu yang terlihat hanya Islam ibdah saja dan
Islam politik ditekan agar tidak nampak.
4.
Partai
Poros tengah: PAN, PPP, PK,Golkar PBB, PKB
Poros tengah seringkali pula disebut poros Islam. Ini tak
mengherankan, karena memang poros tengah ialah suatu langkah koalisi yang
beranggotakan parpol-parpol Islam yang lolos ke Parlemen untuk mengusung K.H.
Abdurrahman Wahid sebagai Presiden Republik Indonesia ke-4. Walaupun, pada
awalnya timbul keraguan mengenai keseriusan Amien Rais menggandeng Gus Dur
karena keduanya berasal dari sub kultur yang berbeda.
Namun, esensinya bukan hanya menyatukan partai politik Islam
melainkan menghimpun kekuatan Islam yang tak lain berasal dari NU dan
Muhammadiyah serta organisasi Islam lain yang para kader-kadernya bersebaran di
partai-partai tersebut. Anggotanya antara lain Partai Amanat Nasional (PAN),
Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai
Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan (PK) dan ditambah partai Golongan Karya
(Golkar).
Menilik dari hasil pemilu 1999, PDIP memenangkan pemilu 1999 dengan persentase
sekitar 33% dari seluruh jumlah suara, diikuti Golkar dengan perolehan 22% dan
PKB dengan 12% suara. Di atas kertas, dengan perolehan suara dan selisih yang
cukup tinggi bila dibandingkan dengan pesaing terdekatnya, maka PDIP boleh membanggakan
diri dan diramalkan dapat menggenggam kursi RI 1. Namun, kenyataan berbicara
lain, ternyata prediksi tersebut meleset. Mengapa demikian ? Karena adanya
Poros Tengah.
Maka,
pada tanggal 20 Oktober 1999 jadilah K.H. Abdurrahman Wahid terpilh menjadi Presiden
RI dengan perolehan 373 suara meninggalkan saingannya Megawati yang mendapatkan
313 suara. Setelah itu, sempat terjadi demo dan kerusuhan dari para pendukung
Megawati. Pada tanggal 21 Oktober akhirnya Megawati terpilih menjadi Wakil Presiden.
5.
Islam Moderat: Pemikiran Islam yang
cendrung moderen melalui upaya-upaya pembaharuan
Islam Fundamental: Pemikiran Islam
yang cendrung terpaku pada ajaran-ajaran klasik, kurang menerima pembaharuan
Perbedaan keduanya adalah pemikiran
moderat cenderung lebih mau menerima pembaharuan.
6.
NU:
didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari di Jawa Timur. Pemikirannya cenderung
tradisional. Kuat dalam kajian hukum kitab kuning. Pesantren-psantren rata-rata
berprinsip NU. Banyak kader-kadernya di Kementerian Agama.
Muhammadiyah:
didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Pemikirannya cendrung moderat di
bidang pendidikan, namun kurang kuat dalam bidang kajian ilmu kitab kuning.
Maju dalam bidang struktur organisasi. Maju dalam pembangunan sekolah SD, SMA,
SMK, Perguruan tinggi berbasis Muhammadiyah.
Salafi:
Menginginkan pemurnian ajaran Islam seperti pada jaman Rasululloh
Jamaah
Tablig: Berprinsif bahwa umat ini harus diajak kembali ke
jalan yang benar melalui dakwah. Persatuannya kuat. Ada rasa kebersamaan,
terlebih-lebih ketika makan bersama. Satu tempat makan.
HTI:
HTI berasal dari organisasi yang dibawa pelajar-pelajar Indonesia yang menuntut
ilmu di timur tengah. Cendrung menginginkan penegakan Negara Khilafah. Sering
mengadakan seruan khilafah di berbagai kota di Indonesia.
Ikhwanul
Muslimin: Dibawa pelajar Indonesia dari timur tengah.
Membangun partai PKS. Kader-kader PKS rata-rata alumni timur tengah. Turut
menghiasi percaturan politik Indonesia. Merupakan partai Islam yang mempunyai
suara yang kuat. Pernah masuk 5 besar pemenang pemilu.
Analisis
saya: kecendrungan enam organisasi ini terhadap partai
politik Indonesia antara lain NU banyak kadernya yang duduk di kementerian
agama sehingga keputusan penetapan hari raya idul fitri maupun idhul adha
cenderung memihak ke NU, selain itu juga mereka masuk ke dalam peta
perpolitikan Indonesia lewat partai PPP, PBB, PKB dll. Muhammadiyah cenderung
masuk lewat partai PAN. Ikhwanul Muslimin melalui bendera Partai PKS. Selain
itu juga ada HTI yang ingin menegakkan politik Islam di bawah panji
pemerintahan Khilafah. Sedangkan Salafi dan Jamaah tablig hanya lebih cendrung
mengurusi masalah ibadah dan dakwah, kedua organisasi ini tidak terlihat dalam
percaturan politik Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar