Info Penting Hari Ini !!!

Selamat Datang di KARYA KAMAL. Apa yang Sedang Sahabat Cari ??? Moga Blog Ini Bisa Membantu Sahabat Semua...!!! Kabar Gembira, Novel Sampan di Seberang akan segera dipublikasikan di blog ini agar para sahabat setia bisa menikmati karya yg pernah menang dalam kompetisi novel ini. Novel "Sampan di Seberang" diangkat dari kisah nyata pengalaman mengabdi di daerah terpencil. Novel "Sampan di Seberang" Tentang Pengabdian, Persahabatan & Kenangan, Tunggu Kehadirannya...!!! Karya Kamal; Novel Jalan Impian, Novel Pardangolan, Novel Sampan di Seberang, Buku Bait Bait Hati & Buku Facebook Mengguncang Dunia Akhirat. __Mustopa Kamal Batubara__ __Facebook: Mustopa Kamal Batubara.__ __Instagram: @kamal_btr.____Twitter: @mustopakamalBTR____Email: mustopakamalbatubara@gmail.com__ __Salam Karya Kamal__

Rabu, 18 Juni 2014


SURAT CINTA UNTUK BUNDA
Oleh: Mustopa Kamal Btr


Rantau Kehidupan, 22 September 2014
Kepada yang tercinta,
Bunda di kampung.

Bismillaahirrahmaanirrahiim.....
Assalaamu ‘Alaikum Wr. Wb.....
Apa kabar bunda di sana? ananda mendoakan semoga bunda senantiasa diberi kesehatan oleh Allah, agar suatu hari nanti bunda bisa melihat sang buah hati memakai toga wisuda. Ananda goreskan pena di lembaran putih nan mungil yang dihiasi simbol-simbol kasih sayang. Tahukah bunda, ini adalah surat cinta pertamaku, yang khusus ananda persembahkan sebagai tanda cinta dari lubuk hati yang paling dalam. Apakah bunda tahu juga, surat ini ananda tulis dengan tinta linangan air mata, karena mengingat kesalahan yang sering ananda perbuat selama ini.
Bundaku tercinta
Engkaulah satu-satunya wanita yang mencintaiku tanpa syarat, yang selalu setia menjaga dan menuntunku setiap saat. Semua pengorbanan yang telah engkau berikan padaku takkan hilang ditelan zaman, kasih sayang yang telah engkau persembahkan tetap terlukis indah di langit biru. Bunda, walaupun saat ini kita sedang dipisahkan oleh waktu namun kasih sayang dan doa yang engkau panjatkan, selalu ananda rasakan di setiap getaran nafas dan hentakan kaki dalam melewati onak dan duri kehidupan.
Bundaku sayang
Sembilan bulan engkau mengandungku, di dalam lautan rahim kasih sayang. Rasa sakit engkau tanggung, rasa perih engkau tahankan, asalkan si buah hati bisa kelak menatap indahnya dunia. Engkau pertaruhkan nyawamu disaat melahirkanku, engkau pasrahkan diri terhadap takdir yang kuasa. Engkau sambut aku dengan senyum manismu ketika pertama kali aku hadir ke dunia, tapi senyum manismu itu ananda balas dengan tangisan yang sangat memekakkan telinga, betapa egoisnya si buah hati yang tidak tahu diri ini.
Si kecil nan mungil perlahan-lahan tumbuh menjadi anak nan lugu, bermain-main di halaman rumah penuh keceriaan tanpa sedikitpun merasakan beban hidup yang dirasakan sang bunda. Senyum indah selalu terpancar dari sudut pipinya ketika si anak ini tumbuh menjadi remaja yang gagah. Si remaja ini terkadang sudah tidak tahu terima kasih lagi karena sering menyusahkan sang bunda bahkan sering melawan jika keinginannya tidak dituruti. Kini dia telah dewasa, telah menyadari akan arti sebuah kehidupan, sekarang ia baru tahu tentang beban hidup yang selama ini bunda rasakan.
Bunda maafkan kesalahanku selama ini, dulu aku sering tidak menghiraukan nasehat bunda, sering membuat risau hati bunda, sering tidak minta izin ketika aku bermain ke rumah teman, sering melawan jika keinginanku yang terlalu berlebihan tidak dituruti, bahkan sering meninggalkan bunda ketika sakit, demi acara yang tidak jelas yang sebenarnya bisa aku tinggalakan. Mungkin akulah anak yang tidak tahu diri pada saat itu karena tidak bisa menemani bunda seutuhnya. Sekali lagi maafkan anakmu yang nakal ini bunda.
Semua kenangan indah dulu masih terngiang jelas di benak ananda, saat adzan berkumandang, bunda selalu menuntunku tuk tunaikan kewajiban kepada tuhan, saat gelap menggantikan senja bunda ajari ananda membaca kalam ilahi, saat malam semakin kelam bunda selalu bersedia menemaniku dan siap mendengarkan semua keluh kesahku. Bunda, semua kenangan manis itu terasa baru saja berlalu dan masih tampak nyata dalam bingkai rinduku. aku percaya bunda juga tidak akan melupakan kenangan indah itu.
Bundaku tercinta
Perlahan ananda bisa berdiri tegar seperti yang telah bunda ajarkan, namun hati ini tetap rapuh jika ananda mengingat semua pengorbananmu. Bunda maafkan anakmu ini jika kadang aku lupa menanyakan kabarmu, maafkan aku bunda jika aku belum bisa kembali ke pelukanmu karena kaki ini masih terus melangkah tuk meraih asa dan mengejar cita-cita.
Melalui surat kecil ini, ananda ingin mengucapkan ribuan terimakasih kepada bunda, terima kasih atas cintamu yang begitu tulus bagiku, terima kasih atas kasih sayangmu yang melebihi dari lembutnya sutera, terima kasih atas segala pengorbanan dan perjuanganmu dalam membesarkanku. Andai seluruh dunia berada dalam genggamanku akan ku persembahkan seluruh isinya untuk bunda, ingin ku tumpahkan semua air mataku dan bersimpuh di bawah kaki bunda.
Bundaku sayang
Entah harus bagaimana ananda membalas semua jasa-jasa yang telah engkau berikan selama ini. Ananda tidaklah mempunyai nyawa yang kuat seperti saat bunda melahirkanku ke dunia ini. Ananda belumlah mempunyai uang yang banyak seperti konglomerat. Hanyalah untaian doa yang bisa ananda panjatkan kepada Allah semoga bunda diberikan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Semoga dengan untaian kata yang ananda tulis dalam surat kecil ini, dapat mengobati rindu bunda terhadap sang buah hati. Terakhir terucap salam cinta dari ananda yang sedang melayari samudera ilmu di rantau. Semoga bunda selalu dalam lindungan Allah dan diberikan kekuatan olehNya, agar suatu hari nanti kita bisa bertemu dalam cerita kebahagiaan hidup di dunia.

Anakmu tercinta.








Related Posts:

0 komentar:

Translate

Jumlah Pembaca

447475

Instagram @kamal_btr