TUMBAL AYAH
Puisi: Mustopa Kamal Btr
Pada ayah yang telah kutumbalkan tubuh bangkaiku sebelum kepergianmu. Kau kafani opsi-opsiku. Kau takbirkan empat kali segala raguku. Lalu kau kuburkan ruhku pada makam paling janggal.
Pada ayah yang telah kusedekahkan nawaituku dalam hikayat paling dramatis. Ingkarku adalah doamu, cemasku adalah ridhamu, iyaku adalah bahagiamu.
Pada ayah yang telah kujihadkan perasaanku di penghujung senjamu. Kini yang tinggal hanyalah episode-episode terserah. Berteriak dalam diam. Airmata dibalut tawa. Menjengkali sepanjang jalan kecewa.
Pada ayah yang telah kuwakafkan ridhaku dalam getaran nafas terakhirmu. Pamit undur dirimu adalah kemelut paling akbar dalam mimpi panjangku. Ayahku, ridhamu ridhaku. Ridhamu ridha tuhanku.
0 komentar:
Posting Komentar