Info Penting Hari Ini !!!

Selamat Datang di KARYA KAMAL. Apa yang Sedang Sahabat Cari ??? Moga Blog Ini Bisa Membantu Sahabat Semua...!!! Kabar Gembira, Novel Sampan di Seberang akan segera dipublikasikan di blog ini agar para sahabat setia bisa menikmati karya yg pernah menang dalam kompetisi novel ini. Novel "Sampan di Seberang" diangkat dari kisah nyata pengalaman mengabdi di daerah terpencil. Novel "Sampan di Seberang" Tentang Pengabdian, Persahabatan & Kenangan, Tunggu Kehadirannya...!!! Karya Kamal; Novel Jalan Impian, Novel Pardangolan, Novel Sampan di Seberang, Buku Bait Bait Hati & Buku Facebook Mengguncang Dunia Akhirat. __Mustopa Kamal Batubara__ __Facebook: Mustopa Kamal Batubara.__ __Instagram: @kamal_btr.____Twitter: @mustopakamalBTR____Email: mustopakamalbatubara@gmail.com__ __Salam Karya Kamal__

Minggu, 06 April 2014




Puisi: Jembatan
Karya: sutardji calzoum bahri


Sedalam-dalam sajak takkan mampu menampung airmata bangsa
Kata-kata telah lama terperangkap dalam basa-basi,
Dalam ewuh pekewuh, dalam isyarat dan kilah tanpa makna

Maka aku pun pergi menatap pada wajah orang berjuta
Wajah orang jalanan yang berdiri satu kaki dalam penuh sesak bis kota
Wajah orang tergusur, wajah yang ditilang malang
Wajah legam pemulung yang memungut remah-remah pembangunan

Wajah yang hanya mampu menjadi sekedar penonton etalase indah di berbagai plaza
Wajah yang diam-diam menjerit, melengking, Melolong dan mengucap:
Tanah air kita satu
Bangsa kita satu
Bahasa kita satu
Bendera kita satu

Tapi wahai saudara satu bendera,
Kenapa kini ada sesuatu yang terasa jauh beda di antara kita?
Sementara jalan-jalan mekar di mana-mana menghubungkan kota-kota, 
Jembatan-jembatan tumbuh kokoh merentangi semua sungai dan lembah
yang ada.
Tapi siapakah yang mampu menjembatani
jurang di antara kita?

Di lembah-lembah kusam pada pucuk tulang kersang
dan otot linu mengerang
Mereka pancangkan koyak-moyak bendera hati
Dipijak ketidakpedulian pada saudara

Gerimis tak mampu menguncupkan kibarnya.
Lalu tanpa tangis mereka menyanyi:
Padamu negeri
Airmata kami

Related Posts:

  • Mudik ke Huta Oleh: Mustopa Kamal Btr Mudik ke Huta Oleh: Mustopa Kamal Btr     Terminal-terminal dipadati alak huta Kapal-kapal diriuhi juataan massa Bandara-bandara disesaki orang berpunya Beban hilang ditelan suka Senyum sumringah… Read More
  • Ruang Bidadari Ruang Bidadari Oleh: Mustopa Kamal Btr Kau adalah bidadari yang diutus tuhan ke bumi Menyatu dengan ruang hati Ya, ruang hati ini Ruang hati tak berpenghuni Telah lama ditinggal tuannya Ditinggal karena duka l… Read More
  • Terkenang Terkenang Oleh Mustopa Kamal Btr Di sebuah desa Di Mandailing Raya Di suatu hari Hari yang takkan terlupakan Disanalah tanah kelahiran Disana tempatku dibesarkan Disanalah tempat bermain Berm… Read More
  • Galau (Terbit di Riau Pos Edisi 25 Oktober 2015) Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE … Read More
  • Sahabat Kecilku Sahabat Kecilku  oleh: Mustopa Kamal Btr Sahabatku Terlalu indah tuk dilupakan Terlalu sakit tuk dikenang Kita semua bermain di bawah hujan Bermain bola di halaman Bersepeda mengelilingi alam Pergi… Read More

1 komentar:

Sepenuhnya mengatakan...

pemilihan katanya sangat keren

Translate

Jumlah Pembaca

448260

Instagram @kamal_btr