Info Penting Hari Ini !!!

Selamat Datang di KARYA KAMAL. Apa yang Sedang Sahabat Cari ??? Moga Blog Ini Bisa Membantu Sahabat Semua...!!! Kabar Gembira, Novel Sampan di Seberang akan segera dipublikasikan di blog ini agar para sahabat setia bisa menikmati karya yg pernah menang dalam kompetisi novel ini. Novel "Sampan di Seberang" diangkat dari kisah nyata pengalaman mengabdi di daerah terpencil. Novel "Sampan di Seberang" Tentang Pengabdian, Persahabatan & Kenangan, Tunggu Kehadirannya...!!! Karya Kamal; Novel Jalan Impian, Novel Pardangolan, Novel Sampan di Seberang, Buku Bait Bait Hati & Buku Facebook Mengguncang Dunia Akhirat. __Mustopa Kamal Batubara__ __Facebook: Mustopa Kamal Batubara.__ __Instagram: @kamal_btr.____Twitter: @mustopakamalBTR____Email: mustopakamalbatubara@gmail.com__ __Salam Karya Kamal__

Kamis, 24 April 2014


Gebyar Bahasa & Sastra Indonesia 2014 
URGENSI MELESTARIKAN BAHASA INDONESIA
Oleh: Mustopa Kamal Btr



Di era globalisasi ini, KOndisi Bahasa Indonesia sungguh sangat memprihatinkan, hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mempergunakan dan melestarikannya. Maraknya bahasa gaul atau bahasa alay yang kini menyebar luas di kalangan masyarakat telah menggeser kedudukan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pada hari yang mulia ini saya akan menyampaikan pidato dengan judul: “Urgensi Melestarikan Bahasa Indonesia”

Hadirin sekalian yang saya muliakan

Kalau kita buka kembali lembaran sejarah, pada masa sebelum kemerdekaan, pemuda dan pemudi Indonesia begitu kerasnya berjuang mempersatukan bangsa Indonesia, hingga pada akhirnya tercetuslah sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928. Yang mana salah satu isinya ialah “Kami putra-putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”. Akan tetapi saat ini, sumpah pemuda tersebut, seolah tinggal nostalgia masa lampau dikarenakan generasi muda kita yang tidak lagi menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Bahasa indonesia kekinian kita saksikan sangat jauh melenceng dari kaidah-kaidah yang telah diatur dan ditetapkan undang-undang. Semua masyarakat terlebih-lebih generasi muda sudah meninggalkan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mereka dengan bangganya menggunakan bahasa gaul (alay) yang dapat merusak kebakuan Bahasa Indonesia.
Ketika mengirim sms mau mengatakan selamat pagi semua dia tulis dengan bahasa alay, “met pagi all”, mau mengatakan selamat tidur sayang, kepada pacarnya, dia tulis dengan “Met bobo yank, C3mang@t clalu and m!mpi ind4ah ya”. Jika demikian realitanya, siapa yang harus disalahkan?. Mungkinkah kita harus menyalahkan rerumputan yang menari di pinggir jalan atau dedaunan yang berserakan di bawah pepohonan?. Kalau saat ini saja kondisi bahasa kita sudah sangat memprihatinkan, bagaimana nasib Bahasa Indonesia kita ini di generasi selanjutnya, sesudah lima tahun, sepuluh tahun yang akan datang? Jawabnya kembali kepada individu kita masing-masing.
Kita selaku manusia yang hidup pada saat ini haruslah takut meninggalkan generasi penerus kita dalam keadaan lemah, baik lemah dari segi finansial, terlebih-lebih dari segi intelektual, yang dapat menyebabkan generasi penerus kita ini kelak tidak mengetahui jati diri bangsa, agama dan bahasanya, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa ayat:9
“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya meninggalkan di belakang mereka generasi penerus yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraannya...”

Hadirin sekalian yang saya banggakan

Kita sebagai generasi muda haruslah menyadari betapa pentingnya menggunakan dan melestarikan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena kalau bukan kita yang melestarikannya, siapa lagi? Dan kalau bukan kita mulai dari sekarang kapan lagi?. Oleh karena itu marilah kita bersatu-padu dalam mempergunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, united we stand devided we fall, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Peran generasi muda sangatlah dibutuhkan dalam memajukan bangsa kita ini karena orang bijak pernah berkata: “Hayaatul adyaan fii yadis subbaan” artinya: maju mundurnya suatu agama dan bangsa terletak di tangan para pemudanya. Oleh karena itu, wahai generasi muda marilah kita ikut serta dalam melestarikan bahasa Indonesia ini, karena bahasa itu adalah menunjukkan identitas suatu bangsa.

Hadirin sekalian yang berbahagia

Dari uraian pidato ini dapat kita ambil kesimpulan:
Bahasa Indonesia di abad modern ini sedang terancam dalam kepunahan
Bahasa Indonesia akan bisa dilestarikan jika semua kalangan mau menyadari betapa pentinggnya berbahasa yang baik dan benar.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, jika ada kekurangan mohon dimaafkan.


WASSALAM




0 komentar:

Translate

Jumlah Pembaca

Instagram @kamal_btr