Apa kabar sahabat muda? Semoga kita semua dalam keadaan sehat, hari ini kita akan menyimak jejak seorang penulis penomenal. Siapakah dia? silahkan baca artikel berikut:
TERE LIYE (PENULIS)
Oleh: Mustopa Kamal Btr
TERE LIYE (PENULIS)
Oleh: Mustopa Kamal Btr
A. Kelahiran dan Pendidikan
Tere Liye lahir dan
tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera Selatan. Ia lahir pada tanggal 21 mei 1979.
Nama Tere Liye berasal dari bahasa India dan memiliki arti untukmu. Sekarang ia telah mempunyai seorang istri bernama Riski Amelia
dan telah dikarunia seorang putra bernama Abdullah Pasai.
Tere Liye berasal
dari keluarga yang sangat sederhana, orang tuanya berprofesi sebagai petani.
Anak ke enam dari tujuh bersaudara ini sampai sekarang telah menghasilkan 14
karya. Beberapa karyanya telah di angkat ke layar lebar, seperti novel: Hafalan
Shalat Delisa, Bidadari-bidadari Surga, Moga Bunda disayang Allah.
Novel Hafalan
Shalat Delisa ini diangkat dari sebuah kisah nyata saat terjadinya tsunami di
Aceh, yang mana tiba-tiba tsunami datang ketika Delisa (bocah kecil) sedang
membaca hafalan shalat di depan gurunya di dalam kelas. Novel dan filmnya
sangat bagus sekali, karena mampu membuat semua orang terharu. Penulis sempat
menitikkan air mata ketika menonton film ini. Begitu juga dengan film Bidadari-bidadari
Surga dan Moga Bunda disayang Allah sangat sukses di pasaran.
Tere Liye menyelesaikan
masa pendidikan dasar sampai SMP di SDN2 dan SMN 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan.
Kemudian melanjutkan ke SMUN 9 bandar lampung. Setelah selesai di Bandar
lampung, ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
B. Karya-Karya Tere Liye
Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (Gramedia Pustaka Umum,2010)
Pukat (Penerbit Republika, 2010)
Hafalan Shalat Delisa (Penerbit Republika, 2005)
Moga Bunda Disayang Alloh (Penerbit Republika, 2005)
Bidadari – Bidadari Surga (Penerbit Republika, 2008)
Rembulan Tenggelam di Wajahmu (Grafindo 2006 & Republika 2009)
Mimpi-Mimpi Si Patah Hati (Penerbit AddPrint, 2005)
Cintaku Antara Jakarta dan Kualal Lumpur (Penerbit AddPrint, 2006)
Eliana, Serial Anak-Anak Mamak
Dll.
Dari karya-karyanya
ini terlihat bahwa Tere Liye ingin menyampaikan pemahaman bahwa sebetulnya
hidup ini tidaklah rumit seperti yang sering terpikir oleh setiap orang. Hidup
adalah anugerah yang Kuasa dan karena anugerah berarti harus di syukuri.
“Jika satu pintu tertutup, maka sebenarnya satu pintu lain sedang terbuka.
Jika satu kesempatan hilang, pun satu kesempatan lain justru muncul”
-Tere
Liye-
0 komentar:
Posting Komentar